Selasa, November 16, 2010

KBB#20 Bebangkit





Ini adalah entry untuk tantangan #20 KBB (Klub Berani Baking) periode November-Desember 2010. Sebagai calon anggota, tantangan #20 dan #21 harus bisa aku selesaikan sebagai 'matrikulasi' sebelum jadi anggota tetap. Setelah masa penantian yang panjang (satu tahun lebih) sejak mengisi comment di tatib KBB, akhirnya awal Oktober kemaren, mendaratlah email undangan dari mbak Arfi, oh ... senangnya ! Jadi, tantangannya harus bener-bener diselesaikan !

Berbarengan dengan event online Bangket Week milis NCC, yang mengangkat tema kue Bangket, sebenarnya aku udah masukin entry, tapi karena surat cinta KBB melayang setelah entry-ku masuk, ya mesti bikin lagi. Ga pa pa deh, sekalian mengeksplore per-bangket-an.

Sebenarnya khasanah per-kue-an yang aku miliki tidak mencakup kue bangket, selain mama tidak pernah buat, di daerahku kue ini tidak terlalu populer. Gara-gara event ini, aku jadi mengenal kue bangket, kue jadul bikinan eyang putri dulu.

Kali ini mencoba resep Yasaboga dari buku Camilan Khas Indonesia. Resepnya simple dan gampang, bahannya mudah dicari. Apakah ini bangket asli ? Wallahualam, selama ini aku percaya ama resep Yasaboga, apalagi kalo dari buku Trio Khas Indonesia (Masakan Khas Indonesia, Kue-kue Khas Indonesia dan Camilan Khas Indonesia) ini mengangkat resep warisan nenek moyang dari Sabang sampai Merauke.

Tekstur kue mirip kue sagu dengan aroma rempah. Kalau dimakan, hancur di mulut, mouth-melting. Saat dioven aroma jahe dan lapis legitnya memenuhi dapur. Retak-retaknya permukaan kue membuat kesan 'jadul' pada kue ini. Karena baru pertama kali bikin resep ini, aku membuat persis dengan resep asli, tanpa melakukan perubahan resep, karena ingin merasakan versi aslinya.

Bebangkit
Yasaboga: Camilan Khas Indonesia

Bahan:
200 gr margarin
200 gr gula halus
2 butir telur
2 sdt jahe bubuk
1 sdt bumbu lapis legit
50 gr kenari, panggang, haluskan
500 gr tepung sagu, sangrai

Cara Membuat:
- Kocok margarin dan gula halus hingga lembut. Masukkan telur, kocok rata.



- Masukkan jahe bubuk, bumbu lapis legit, kenari, dan tepung sagu, aduk rata.



- Gilas ketebalan 1/2 cm, cetak bentuk bunga. Pindahkan ke loyang kue kering.



- Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan suhu 150 'C selama kurang lebih 20-25 menit.



- Keluarkan dari oven, diamkan kue di loyang sampai dingin, baru pindahkan ke wadah kedap udara.



Tips and Triks:
- Sangrai tepung dengan api kecil, agar kering tapi tidak cepat gosong.
- Agar didapat kenari yang kering, cincang kasar dulu kenarinya, sangrai/oven sampai kering, diamkan sampai dingin sebelum dihaluskan. Kalau masih panas dihaluskan, maka minyaknya akan keluar dan tepung yang dihasilkan tidak garing.
- Jangan mengocok margarin, gula dan telur terlalu lama agar adonan tidak terlalu lembek dan saat dipanggang meleber.
- Adonan memang lembek, tapi bisa dicetak dan dipindahkan. Pakai spatula tipis untuk memindahkan (lihat foto step by step).
- Saat dipanggang, cake akan sedikit (sedikit lho) mengembang. Permukaan kue akan sedikit retak-retak (retak halus), dan jadi garing. Kalo memang demikian, berarti sudah benar proses yang dilakukan.
- Untuk yang 'ginger mania' aku sarankan jahe bubuknya ditambahkan agar lebih 'menyengat'. Tapi dengan komposisi ini menurut lidahku sudah cukup dan pas juga dikonsumsi anak-anak. Kalau mau lebih heboh, pakai jahe segar 'kali ya.

Selesai sudah, tantangan #20 ... Mbak Arfi, luluskah aku ?



Hore ... !!!!!!!

sudah dapat email dari Mbak Amy host KBB#20, aku sudah lulus tantangan 20


2 komentar:

  1. Hai Mbak..bangketnya bisa retak2 bagus gitu ya? Host mau dong dibagi, hihi....

    BalasHapus
  2. Mbak Amy,
    retak-retaknya anugrah, he he ... secara baru pertama bikin. Mau coba ? Boleh ... boleh ... he he ...

    BalasHapus